Sunday 28 February 2016

Nasihat Para Khalifah dan Ulama...

Nasihat Para Khalifah dan Ulama...

Nasihat Sayidina Ali Karamallahu Wajha,

1@ Cukuplah bila aku merasa mulia karena Engkau sebagai Tuhan
bagiku dan cukuplah bila aku bangga bahawa aku menjadi hamba
bagiMu. Engkau bagiku sebagaimana yang aku cintai, maka
berilah aku taufik sebagaimana yang Engkau cintai.
2@ Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana
amalan itu diterima daripada banyak beramal, kerana
sesungguhnya terlalu sedikit amalan yang disertai takwa.
Bagaimanakah amalan itu hendak diterima ?
3@ Janganlah seseorang hamba itu mengharap selain kepada
Tuhannya dan janganlah dia takut selain kepada dosanya.
4@ Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak
ada kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan
bacaan kalau tidak ada perhatian untuknya.

" Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada
harganya. Ilmu itu lebih baik daripada harta, Ilmu menjaga
engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim)
dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi
ilmu bertambah bila dibelanjakan." (Khalifah Ali bin Abi
Talib)

" Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya
sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai
dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan
kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya
terhadap kehormatan dirinya." (Khalifah Ali bin Abi Talib)

" Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan
atau tindakan, sampai bila-bilapun dia tidak akan menjadi
orang yang berani." (Khalifah Ali bin Abi Talib)

" Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal,
kepercayaan, cinta, dan rasa hormat. Ketahuilah bahwa sabar,
jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat
kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka
keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika
kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak."
(Khalifah Ali bin Abi Thalib)

" Selemah-lemah manusia ialah orang yang tak mau mencari
sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang
mensia-siakan sahabat yg telah dicari." (Khalifah Ali bin Abi
Thalib)

" Perkataan sahabat yang jujur lebih besar harganya daripada
harta benda yg diwarisi dari nenek moyang. Selemah-lemah
manusia ialah orang yang tak boleh mencari sahabat dan orang
yang lebih lemah dari itu ialah orang yang mensia-siakan
sahabat yang telah dicari." (Khalifah Ali bin Abi Thalib)

" Allah telah memberikan petunjuk kepadaku sehinga aku bisa
mengenali diriku sendiri dengan segala kelemahan dan
kehinaanku." (Ali Bin Abu Thalib).

" Pengkhianatan yang paling besar adalah pengkhianatan umat,
sedang pengkhianat yang paling keji yaitu pengkhianatan
pemimpin." (Ali bin Abu Thalib)

" Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan
seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika
kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk.
Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan
akan rusak." (Khalifah Ali)

" Kebahagiaanku jika mati sebelum baligh lalu aku dimasukkan
kedalam syurga, tidak sebahagia jika aku hidup sampai tua
dalam keadaan mengenal Allah yaitu yang paling bertaqwa, rajin
mengerjakan ibadah serta menerima apa-apa yang telah
di berikan Allah kepadaku." (Ali bin Abu Tholib)

" Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat
inilah saksimu adalah juga hakimmu." (Khalifah ‘Ali)

" Kebahagiaanku jika mati sebelum baligh lalu aku dimasukkan
kedalam syurga, tidak sebahagia jika aku hidup sampai tua
dalam keadaan mengenal Allah yaitu yang paling bertaqwa, rajin
mengerjakan ibadah serta menerima apa-apa yang telah
di berikan Allah kepadaku." (Ali bin Abu Tholib)

" Ilmu itu lebih baik daripada harta, ilmu menjaga engkau dan
engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta
terhukum. Harta itu akan berkurang jika dibelanjakan tetapi
ilmu akan bertambah jika dibelanjakan." (Ali bin Abi Thalib
ra)

Nasihat Abu Bakar,

1@ Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub kerana
suatu perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka kepadanya
hingga dia melepaskan perhiasan itu.
2@ Semoga aku menjadi pohon yang ditebang kemudian digunakan.
3@ Dia berkata kepada para sahabat, ” Sesungguhnya aku telah
mengatur urusan kamu, tetapi aku bukanlah org yang paling baik
di kalangan kamu maka berilah pertolongan kepadaku. Kalau aku
bertindak lurus maka ikutilah aku tetapi kalau aku menyeleweng
maka betulkan aku !”

Nasihat Umar Bin Khattab,

1@ Jika tidak karena takut dihisab, sesungguhnya aku akan
perintahkan membawa seekor kambing, kemudian dipanggang untuk
kami di depan pembakar roti.
2@ Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan
dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah,
tidak sia-sia apa yang dia kehendaki.
3@ Wahai Tuhan, janganlah Engkau jadikan kebinasaan umat
Muhammad SAW di atas tanganku. Wahai Tuhanku, umurku telah
lanjut dan kekuatanku telah lemah. Maka genggamkan (matikan)
aku untukMu bukan untuk manusia.

" Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan
kesalahanku." (Khalifah ‘Umar)

" Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat
yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan
tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang
lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala
jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik
daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk
rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada
sabar." (Khalifah ‘Umar)

" Siapa takut kepada Allah, maka tidak hidup marahnya, Siapa
yang bertaqwa kepadaNya, niscaya tidak mengerjakan sesukanya."
(Umar bin Khathhab)

Nasihat Umar Bin Aziz,

1@ Orang yang bertakwa itu dikekang.
2@ Sesungguhnya syubhat itu pada yang halal.
3@ Kemaafan yang utama itu adalah ketika berkuasa.

" Merenungkan tentang nikmat Allah sungguh merupakan salah
satu ibadah yang utama." (Umar bin Abdul Aziz)

Nasihat Suffian As Thauri,

1@ Tidak ada ketaatan bagi kedua ibu-bapa pada perkara
syubhat.
2@ Sesungguhnya seorang lelaki itu berharta bila dia zuhud
di dunia, dan sesungguhnya seorang itu adalah fakir bila dia
gemar pada dunia.
3@ Menuntut ilmu lebih utama daripada solat sunat.

" Ilmu menginginkan untuk diamalkan. Apabila orang
mengamalkannya, maka ilmu itu tetap ada. Namun sebaliknya,
jika tidak diamalkan, maka ilmu akan hilang dengan
sendirinya." (Sufyan ats Tsauri)

Nasihat Imam Syafi'i,

" Akan kuberikan ilmu yang kumiliki kepada siapapun, asal
mereka mau memanfaatkan ilmu yang telah kuberikan itu."
(Imam Syafi’i)

" Teman yang tidak membantu kesulitan seperti halnya musuh.
Tanpa saling membantu maka hubungan teman tak akan lama. Telah
kucari teman sejati dalam setiap masa, akan tetapi usahaku itu
sia-sia belaka." (Imam Syafií)

" Ku lupakan dadaku dan kubelenggu penyakit tamakku, karena
aku sadar bahwa sifat tamak bisa melahirkan kehinaan."
(Imam Syafií)

" Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan
aku lebih senang jika ia berpendapat salah." (Imam Syafií)

" Setiap manusia mempunyai orang yang dicintai dan yang
dibenci. Tapi bagimu, jika ada maka berkumpullah kamu dengan
orang-orang yang bertaqwa." (Imam Syafií)

" Orang yang hanya sehari-harinya hanya sibuk mencari uang
untuk kesejahteraan keluarganya, maka mustahil ia mendapat
ilmu pengetahuan." (Imam Syafií)

Nasihat Badiuzzaman Said Nursi,

" Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang
menciptakan matahari. Kebersamaan dalam suatu masyarakat
menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu,
sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu
mandeg (ragu-ragu)." (Bediuzzaman Said Nursi)

" Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah
sumber kesesatan, dan kegelapan hati, pangkal penderitaan
jiwa. Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal
berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseorang yang
memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup.
Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa.
Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan."
(Bediuzzaman Said Nursi)

Nasihat Imam Ghozali,

" Apabila secara kebetulan kamu menjadi orang yang dekat
dengan penguasa, maka berhati-hatilah kamu seolah-olah kamu
sedang berdiri di atas pedang yang tajam sekali."
(Imam Ghozali)

" Jangan berteman yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat
atau kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya
sekali bagi kamu dibelakang hari." (Imam Ghozali)

" Hal-hal yang bisa menyebabkan badan lemah antara lain
sebagai berikut, " Banyak makan makanan yang rasanya masam,
sering bersedih, banyak minum air tetapi tidak makan sesuatu,
serta sering melakukan hubungan seksual." (Imam Ghazali)

" Barang siapa tidak peduli terhadap nasib agama, berarti ia
tidak punya agama, barang siapa yang semangatnya tidak
berkobar-kobar jika agama Islam ditimpa suatu bencana, maka
Islam tidak butuh kepada mereka." (Imam al Ghazali)

" Ciri-ciri ulama akhirat antara lain, dia sangat berhati-hati
dalam memberi fatwa, bahkan bersikeras untuk tidak bertaqwa
sama sekali. Apabila ditanya oleh orang tentang segala sesuatu
yang diketahui baik yang bersumber dari Al Qurán, hadits,
ijma’ dan kiyas, maka ia menjelaskan sesuai dengan
kemampuannya. Sebaliknya, jika ia tidak mengetahui secara
pasti, maka dengan jujur ia berkata, " Aku tidak tahu."
(Imam Al Ghazali)

" Orang-orang yang tidak mengikuti keinginan-keinginan hawa
nafsunya, maka tidak akan mendapat pujian dari orang banyak.
Aku akan mencari ilmu hanya karena Allah, dan aku tidak akan
mencari jika untuk selain Allah." (Imam al Ghazali)

Nasihat Syaikh Abdul Qadir Jailani,

" Jalan yang diajarkan syariát islam adalah jalan yang paling
tepat dalam pengerjaan ibadah kepada Allah. Karena itu
bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah istiqomah dalam
mengerjakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangannya."
(Abdu Khodir Jailani)

" Bagi orang berilmu yang ingin meraih kebahagiaan di dunia
maupun di akhirat, maka kuncinya hendaklah ia mengamalkan
ilmunya kepada orang-orang." (Syaikh Abdul Qodir Jailani)

" Mengerjakan sesuatu sesuai dengan ketentuan hukum syara’
berarti menuju jalan kebahagiaan baik di dunia lebih-lebih
di akhirat. Dan hendaklah kamu merasa takut jika kamu berpisah
dengan orang-orang yang ahli di bidang agama."
(Syaikh Abdul Qadir Jailani)

" Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah segalanya kepada
Allah. Penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada
perintahNya dan larikanlah dirimu dari laranganNya, supaya
nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu setelah ia keluar.
Untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus
berjuang melawannya dan jangan menyerah kepadanya dalam
keadaan bagaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga."
(Syeikh Abdul Qadir Jailani)

" Ketahuilah bahwa kewajiban itu lebih banyak daripada waktu
yang terluang, maka bantulah saudaramu untuk menggunakan
waktunya dengan sebaik-baiknya dan jika engkau punya tugas
selesaikanlah segera.” (Hasan Al Banna)

" Jika Allah bersamamu, maka jangan takut kepada siapa saja,
akan tetapi jika Allah sudah tidak lagi bersamamu, maka siapa
lagi yang bisa diharapkan olehmu ?" (Hasan al Banna)

" Aku tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku
tenang. Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang
lain, maka aku sibukkan diriku dengan beramal. Aku tahu Allah
selalu melihatku, karenanya aku malu bila Allah mendapatiku
melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku
persiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabbku."
(Hasan Al Basri)

" Berfikir sesaat sungguh lebih mengesankan ketimbang
mengerjakan shalat sepanjang malam." (Hasan Bashri)
" Orang yang tidak percaya bahwa Allah telah menjamin
rezekinya, maka ia akan mendapat laknat dari Allah."
(Hasan al Bashri)

" Orang yang bijak tidak akan terpeleset oleh harta, dan meski
terpeleset, ia akan tetap mendapatkan pegangan."
(Abdullah bin Abbas)

" Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya
adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau
lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. Sabar memiliki
dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah
bersyukur kepada Allah." (Ibnu Mas’ud)

" Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan,
oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu
benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk."
(Imam An Nawawi)

" Hendaklah kamu tetap berbuat baik kepada orang yang berbuat
jelek kepadamu. Jangan sampai ayam jantan lebih pandai darimu.
Ia berkokok di waktu subuh, sedang kamu tetap lelap dalam
tidur. Inginkan sesuatu dengan bakat yang kau miliki, dan
jangan menginginkan sesuatu sesuai dengan nafsu atau
seleramu." (Lukman Hakim)

" Aku tak suka memakai baju baru, hal itu kulakukan karena aku
takut timbul iri hati tetangga-tetanggaku."
(Abu Ayub as Sakhtayani).

" Andaikata seseorang mau memikirkan kebesaran Allah, maka ia
takkan sampai hati untuk melakukan perbuatan perbuatan dosa."
(Bisyir)

" Sifat rendah hati, yaitu taat dalam mengerjakan kebenaran
dan menerima kebenaran itu yang datangnya dari siapapun."
(Fudlail bin Iyadl).

" Dalam shalatku selama 40 tahun, aku tak pernah lupa
mendo’akan guruku yang bernama Imam Syafi’i. Itu kulakukan
karena aku memperolah ilmu dari Allah lewat beliau."
(Yahya bin Said al Qathan)

" Orang yang beramal tanpa didasari ilmu, maka amalnya akan
sia-sia belaka, karena tidak diterima oleh Allah."
(Ibnu Ruslan)

" Fikiran merupakan sumber dari ilmu, sedang ilmu itu sendiri
merupakan sumber amal." (Wahb).

" Orang yang mengerti ilmu fikih berarti ia bisa makrifat
kepada Allah dengan ilmunya menyebabkan ia kenal kepadaNya.
Bahkan dengan ilmunya ia bisa mengajar orang lain sampai
pandai." (Syeikh Izzuddin bin Abdussalam)

" Jika ada musuh yang bisa mendekatkan kamu kepada Allah, maka
hal itu lebih baik dari pada teman akrab yang menjauhkan kamu
dari Allah." (Abul Hasan as Sadzili)

" Barang siapa tidak mencintai untuk agama dan membenci untuk
agama, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya ia tidak memiliki
agama." (Abu Abdilah al Shdiq)

" Berhati-hatilah dari berteman dengan, " Ulama yang bersikap
tak peduli, pecinta ajaran sufi yang bodoh serta pemimpin-
pemimpin yang lalai." (Sahl bin Abdullah)

" Sedikit makan, sedikit tidur, dan sedikit kesenangan
merupakan ciri-ciri orang yang dicintai oleh Allah."
(Abu Bakar bin Abdullah Al Muzani)

" Barang siapa senang menjadi pemimpin, maka ia tidak akan
mendapat kemenangan untuk selama-lamanya."
(Fudhail bin Iyadh)

" Siapa yang pada hari ini hanya memikirkan dirinya sendiri
maka pada esok iapun akan memikirkan dirinya saja. Lebih dari
itu, siapa yang pada hari ini memikirkan Allah maka besok ia
akan selalu memikirkan Allah pula." (Abu Sulaiman)

" Bersikap sabar kepada kawan yang berbuat jelek kepadamu
sungguh lebih baik dari pada mencacinya. mencaci lebih baik
daripada memutuskan tali silaturahmi. Dan memutuskan tali
silaturahmi lebih baik daripada bertengkar." (Seorang Ulama).

" Allah tidak memberi kekuatan terhadap orang-orang alim lewat
suatu paksaan, akan tetapi Allah menguatkan mereka lewat pintu
iman." (Sahl Ibnu Abdullah)

" Ketahuilah olehmu, sesungguhnya akal hanya merupakan sesuatu
alat untuk mencapai segala sesuatu yang hanya berhubungan
dengan hamba atau manusia, bukan untuk mencapai Allah."
(Ibnu Atha)

" Jika seseorang mati dalam keadaan punya hutang, padahal
orang itu mampu membayarnya ketika masih hidup di dunia, maka
kebahagiaannya akan diambil dan diberikan kepadanya dosa orang
yang di hutanginya, lalu ia dijebloskan ke neraka. Namun, jika
memang tidak mampu membayarnya, maka hanya kebaikannya saja
yang diambil, lalu diberikan kepada pihak yang dihutangi.
sedang dosa si pemberi hutang tidak diberikan kepada orang
yang berhutang." (Ibnu Abdusalam)

" Ketahuilah bahwa sesungguhnya ilmu yang bisa melahirkan rasa
takut kepada Allah adalah ilmu yang paling baik."
(Ibnu Athaillah as Sakandari)

" Bekerjalah untuk keperluan makanmu. Sedang yang paling baik
bagi kau yaitu bangun di tengah malam dan berpuasa di siang
hari." (Ibrahim bin Adham)

" Jalan apa saja yang ditempuh seseorang dalam mengerjakan
ibadah adalah sesaat kecuali jalan yang ditempuh oleh Muhammad
SAW. Dalam pada itu, siapapun yang tidak mengikuti petunjuk
kitab suci Al Qurán dan hadits nabi, maka janganlah ia
mengikuti pendapatku. Hal itu karena pendapatku berasal dari
Qurán Hadits." (Imam al Junaid)

" Dzikir seperti halnya jiwa dari semua amal, sedang keutamaan
dan kelebihan dzikir tidak bisa dibatasi." (Al Qusyairi)

" Barang siapa tidak menghargai nikmat, maka nikmat itu akan
diambil dalam keadaan ia tidak mengetahuinya."
(Siriy Assaqathi)

" Saya merasa heran kepada orang-orang yang mengerjakan shalat
subuh setelah matahari terbit. Lalu bagaimana mereka diberi
rezeki." (Ulama Shalaf)

" Para pembuat peti jenazah mengira bahwa tidak ada yang lebih
busuk melebihi mayat orang-orang yang beriman. Bahkan
diterangkan oleh Allah, " Perut ulama jahat sungguh lebih
busuk baunya dari itu." (Al Auzaí)

" Manisnya akhirat mustahil diraih oleh orang-orang yang suka
terkenal di mata manusia." (Bisyir)

" Dengan pengalaman akan bertambah ilmu pengetahuannya, dengan
berdzikir menyebabkan bertambah rasa cinta dan dengan berfikir
akan menambah rasa taqwa kepada Allah." (Hatim)

" Berfikir merupakan cermin untuk melihat apa-apa yang baik
dan yang buruk pada dirimu." (Fudhail)

" Ketahuilah bahwa satu majelis ilmu bisa menghapus dosa 70
majelis yang tidak ada gunanya." (Atha’ bin Yassar)

" Biasakan hatimu untuk bertafakur dan biasakan matamu dengan
sering menangis." (Abu Sulaiman ad Darani)

" Setiap manusia hendaknya memperhatikan waktu dan sekaligus
mengutamakannya." (Umar bin Utsman al Maliky)

" Apabila kamu melihat seseorang sedang memanjatkan doá kepada
Allah, tetapi disisi lain perbuatannya tidak sesuai dengan
hukum syara’, maka jauhilah orang itu."
(Abdul Qasim an Nawawi)

" Kuakui bahwa dosaku banyak sekali. Tapi, aku sadar,
sesungguhnya rahmat Allah lebih luas dan lebih besar dari
dosa-dosaku." (Abu Nawas)

" Jika kamu berhadapan dengan gurumu, sesungguhnya secara
hakikat kamu sedang berhadapan dengan rasul. Sadar akan hal
itu, maka hormatilah gurumu." (Sebagian Ulama)

" Setiap kamu adalah pemimpin, yaitu, pemimpin terhadap diri
dan keluarganya, pemimpin terhadap masyarakat dan bangsanya."
(Mousthafaal Gholayaini)

" Berteman dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajakan
hawa nafsunya sungguh lebih baik bagi kamu ketimbang berteman
dengan orang alim tapi suka terhadap mengikuti nafsunya."
(Ibnu Athaillah as Sakandari)

" Karena aku merasa malu jika mengaku sebagai umatnya padahal
hidupku penuh dengan perbuatan dosa." (Muhammad Iqbal)

" Hendaklah kamu menjauhi keramaian orang banyak atau
berúzlah. Katakan demikian, karena orang banyak bisa
menyebabkan kamu berpaling dari Allah serta mendorong kamu
untuk berbuat dosa." (Sayyid Bakri al Maliki)

" Yang disebut orang sufi, yaitu orang yang hatinya bersih dan
selalu mengingat Allah." (Basyar bin al Harits)

" Tidak ada suatu kebahagiaan bagi orang-orang muslim setelah
mereka memeluk Islam, seperti kebahagiaan mereka ketika itu."
(Anas r.a.)

" Telah kurangkum pendapat 70 orang shiddiqin. Mereka
sebagaian besar berpendapat bahwa banyak minum bisa
menyebabkan banyak tidur." (Ibrahim bin Khawwas)

" Aku tidak pernah melihat orang yang berakal, melainkan
kutemukan dia takut kepada mati dan merasa susah dengannya."
(Hasan)

" Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan,
maka tidak ada sebuah kebahagiaanpun baginya di sisi Allah."
(Adh Dhahhak)

" Orang yang cinta kepada Allah akan minum dari gelas
kecintaan dan bumi menjadi sempit baginya. Ya, dia mengenal
Allah dengan penuh ma’rifat kepadaNya, tenggelam di samudra
rindu kepadaNya dan merasa asyik bermunajat kepadaNya."
(Asy Syubali)

" Aku suka mendoákan saudara-saudaraku sebanyak 70 orang, dan
nama-nama mereka kusebut satu persatu dalam panjatan doáku
itu." (Abu Darba)

" Orang-orang terdahulu jika pergi kerumah gurunya, maka
mereka senantiasa memberi sesuatu untuk minta berkah. Bahkan
mereka selalu menyenandungkan doá seperti ini, " Wahai
Allah ! Ampunilah semua kesalahan guruku terhadapku, dan
jangan sekali-kali engkau menghilangkan berkah ilmunya
untukku." (Sebagaian Ulama)

" Jika aku mendapat ampunan dari Allah, maka hal itu merupakan
rahmat yang sangat besar dariNya. Tetapi, jika sebaliknya,
maka aku tidak akan mampu berbuat apapun." (Abu Nawas)

" Pangkal dari seluruh kebaikan di dunia maupun di akhirat
adalah taqwa kepada Allah." (Abu Sulaiman Addarani)

" Orang yang ma’rifat kepada Allah, maka ia terikat dengan
cintanya, hatinya bisa melihat dan amal ibadahnya selalu
bertambah banyak kepadaNya." (Dzinnun al Mishry)

" Siapa yang memenuhi hatinya dengan kewaspadaan dan
keikhlasan, maka Allah akan menghiasi badannya sebagai pembela
agama dan menjadikan hadits sebagai pedoman hidup. Yang
disebut dengan teguh hati adalah memegang dengan sungguh-
sungguh apa-apa yang dibutuhkan oleh kamu dan membuang yang
selain itu." (Aktssam bin Shaifi)

" Orang yang terkaya yaitu orang yang menerima pembagian Allah
dengan rasa senang." (Ali bin Husein)

" Kerjakan apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu,
karena kebahagiaan hidupmu terletak di situ."
(Musthafa al Gholayani)

" Ada dua hal tidak tertandingi kejelekannya, yaitu, " Berbuat
syirik dan membuat rugi umat Islam." Begitu pula, terdapat dua
perkara yang tidak tertandingi kebaikannya, ialah, " Beriman
kepada Allah, serta memberi manfaat kepada umat Islam."
(Kanjeng Nabi)

" Pedagang yang berhati lemah takkan pernah untung ataupun
rugi. Malah ia rugi. Ya, seseorang harus menyalakan api supaya
memperoleh cahaya." (Jalaludin Rumi)

" Aku membaca sebagian kitab kuno, yang kandungannya ialah,
" Bahwasanya sebagian hal yang dipercepat siksaannya dan tak
dapat ditunda adalah amanat itu dikhianati, kebaikan ditutupi,
keluarga diputuskan dan menindas manusia." (Kholid ar Robaí)

" Memerintah atau mengawasi diri sendiri jauh lebih sulit dan
lebih baik dari pada memerintah dan mengawasi sesuatu negeri."
(Ibrahim bin Adham)

" Hati-hatilah terhadap senda gurau, karena tidak sedikit
bahaya yang terdapat didalamnya. Berapa banyak senda gurau
antara dua sahabat yang berakhir pada perkelahian. Dunia
adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah
taqwa, dan labanya adalah surga." (Aku Sulaiman ad Darani)

" Kehidupan seorang mukmin ibarat matahari, terbenam di suatu
wilayah untuk terbit di wilayah lainnya. Dia selalu bersinar
dan hidup serta tak pernah terbenam selamanya."
(Muhammad Iqbal)

" Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak ular.
Kebajikan yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak buaya.
kebajikan yang dibalas dengan kebajikan adalah akhlak anjing.
Kejahatan yang dibalas dengan kebajikan itulah akhlak
manusia." (Nasirin)

" Saya tidak bangga dengan keberhasilan yang tidak saya
rencanakan sebagaimana saya tidak akan menyesal atas kegagalan
yang terjadi di ujung usaha maksimal." (Harun Al Rasyid)

" Memohonlah kepada Allah supaya memperbaiki hati dan niatmu,
karena tidak ada sesuatu yang paling berat untuk kau obati
selain keduanya. Ketika hatimu sedang menghadap (Allah) maka
seketika mungkin untuk berpaling, maka ketika menghadap itulah
engkau harus merampasnya supaya tidak berpaling."
(Uwais al Qarni/Bahjatul Majalis, Ibnu Abdil Barr)

" Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit
untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman.
Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta
dunia maka nasehat susah untuk memasukinya."
(Malik bin Dinar/Hilyatul Auliyaa’)

" Allah SWT memerintahkan kita untuk mau berpikir tentang
penciptaanNya yang begitu menakjubkan, rumit, dan kompleks.
Namun semua itu telah Allah SWT tundukkan untuk kita. Ini
sebagai tanda bahwa manusia memiliki kemampuan (dari Allah)
untuk menundukkan apa yang ada di langit dan di bumi." (MI)

" Pelajarilah Ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah
khasyah, Menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah
Tasbih, mencarinya adalah Jihad, Mengajarkannya kepada orang
yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada
ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam
kesendirian dan sahabat dalam kesunyian." (Muadz bin Jabal ra)

" Janganlah kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu,
tetapi tuntutlah dirimu sendiri karena engkau telah menunda
adabmu kepada Allah." (Syeikh Ibnu Athaillah As Sakandar)

" Kebenaran tidak diukur dengan banyaknya orang yang mau
melakukannya, namun kebenaran adalah apa saja yang mencocoki
Al Qur’an dan As Sunnah dengan pemahaman salafus salih."
(Anisya LM)

" Bahaya kepandaian adalah berbuat sekehendak hati. Bahaya
keberanian adalah melampaui batas. Bahaya toleransi adalah
menyebut-nyebut kebaikannya. Bahaya kecantikan adalah sombong.
Bahaya ucapan adalah dusta. Bahaya ilmu adalah lupa. Bahaya
pemurah adalah berlebih-lebihan." (Tengku Abdul Wahab)

No comments:

Post a Comment